Halaman

Kamis, 22 Desember 2011

Dahsyatnya Silaturahmi dari Dunia sampai aherat


Dahsyatnya  Silaturahmi dari Dunia sampai aherat

Makna silaturahim
Silaturahmi atau shilatul ukhuwah ???
“Yuk... Kita silaturahim ke rumah Nadia teman SMU kita dulu, dia lagi syukuran acara wisuda lho..!” Ajak tika kepada Salsa. “Nantilah saya lagi repot, nich lagi sibuk persiapan prajabatan besok, silaturahimnya nanti aja yach, kan belum lebaran” sahut Salsa seenaknya sambil merapikan tumpukan kertas di hadapannya.
Itulah ilustrasi sederhana, tentang pengetahuan akan silaturahim sebagian besar saudara kita. Silaturahim Identik dengan lebaran, Silaturahim ditujukan umum untuk semua manusia, teman misalnya, dan juga niat untuk silaturahmi yang kurang sungguh-sungguh.
Alasan-alasan untuk menunda silaturahmi pun beragam, alasan sibuklah, repot, banyak pekerjaan, belum waktunya, lebaran masih lama, dan segudang alasan lainnya yang notabenya adalah alasan yang dibuat-buat, karena kalau kita tau apa itu silaturahmi, bagaimana keutamaannya, dan manfaatnya bagi setiap muslim niscaya mereka akan meluangkan waktu sesibuk apapun dan dalam kondisi apapun untuk menyambung silaturahmi...
Apa sih silaturahmi itu ...??
Makna silaturahim secara bahasa:
Kata silaturahmi berasal dari bahasa arab tersusun dari dua kata “ Asshillatu” berarti menyambung dan “Ar Rahimu”, Menurut Raghib Al ashfahaani berkata  : “ Ar Rahim : Rahimnya wanita ... dan digunakan istilah silaturahim dengan pendekatan ini dikarenakan kedekatannya yaitu semua manusia keluar (dilahirkan) dari satu tempat yang sama yaitu Rahim wanita
Secara Istilah Ar-Rahim adalah Kerabat dekat baik maupun perempuan dari silsilah bapak maupun ibu.  Dan makna silatur rahim yaitu interaksi yang baik kepada kerabat baik secara perkataan, dan perbuatan, seperti  : mengunjunginya, mengetahui kabar atau keadaannya, komunikasi dengannya, membantu apa yang mereka butuhkan, dan berusaha untuk peka terhadap kondisi sosialnya.
So... saudaraku... jadi Istilah silaturahmi itu untuk orang-orang yang memiliki hubungan kekerabatan dengan kita, sedangkan untuk selain itu istilah yang tepat adalah shilatul ukhuwah , yach ... menyambung tali persaudaraan.
Keutamaan Silaturahmi ...
1. Silaturahmi adalah perintah Allah


فَهَلْ عَسَيْتُمْ إِنْ تَوَلَّيْتُمْ أَنْ تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ وَتُقَطِّعُوا أَرْحَامَكُمْ أُوْلئِكَ الَّذِيْنَ لَعَنَهُمُ اللهُ فَأَصَامَّهُمْ وَأَعْمَى أَبْصارَهُمْ

“ Maka Apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan? ,mereka Itulah orang-orang yang dila'nati Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka.” (Q.S. Muhammad : 22-23)

2. Merupakan Wasiat Para Rasul Allah.
Menyambung tali silaturrahim adalah wasiat penutup para rasul.  Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,
 اِتَّقُوْا اللهَ وَصِلُوْا أَرْحَامَكُمْ
“Takutlah kepada Allah dan sambunglah tali silaturrahim.” (HR. Baihaqi. Dinyatakan shahih oleh Syaikh Al Albani).
Juga sabda beliau, “Sebarkan salam, sambunglah tali silaturrahim, shalatlah di malam hari di saat manusia terlelap tidur, niscaya kamu akan masuk surga dengan selamat.” (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Sabda beliau, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia menyambung tali silaturrahim.” (HR. Bukhari).
Manfaat silaturahmi Dunia dan Aherat
A. Banjir Pahala dan kenikmatan di Dunia
Pahala yang akan dipetik oleh seseorang yang menyambung tali silaturrahim di dunia adalah:
1. Dilapangkan rezekinya
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ رِزْقُهُ أَوْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
“Barangsiapa yang senang agar dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturrahim.” (HR. Bukhari).
Ternyata, melupakan silaturrahim dengan alasan sibuk mencari rezki, malah menjadikan rezki kita sempit.

2. Orang yang menyambung tali silaturrahim biasanya tidak akan menemui masa sulit
Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, “Tidaklah sebuah keluarga yang gemar menyambung tali silaturrahim kemudian mereka akan meminta-minta.” (HR. Ibnu Hibban, dinyatakan shahih oleh Al Albani).
Perbanyaklah silaturrahim, maka Allah akan mencukupi Anda.

3. Dipanjangkan umurnya
Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
صِلَةُ الرَّحِمِ تَزِيْدُ فِيْ الْعُمْرِ ، وَصَدَقَةُ السِّرَّ تُطْفِئُ غَضَبَ الرَّبِّ
“Silaturrahim dapat menambah umur, sedangkan sedekah dengan sembunyi-semunyi dapat meredam murka Allah.” (HR. Ath-Thabrani, dinyatakan hasan oleh Al Albani).

4. Akan diperbanyak anak keturunannya
Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, “Sesungguhnya ketaatan yang akan disegerakan pahalanya adalah menyambung tali silaturrahim, bahkan sekiranya sebuah keluarga saling menyambung tali silaturrahim, meskipun mereka durhaka, akan dilimpahkan harta benda mereka dan diperbanyak anak keturunan mereka.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud, dinyatakan shahih oleh Al Albani).

5. Dimakmurkan negerinya
Dalam sebuah sabdanya, baginda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam mengingatkan kita tentang salah satu keutamaan menyambung tali silaturrahim, “Menyambung tali silaturrahim adalah akhlak yang baik, dan berbuat baik kepada tetangga dapat memakmurkan negeri dan menambah umur.” (HR. Ahmad, dinyatakan shahih oleh Al Albani).

Yach .. Barangkali, di antara penyebab mengapa negeri ini sering dilanda bencana adalah karena penduduknya tak lagi menjalin tali silaturrahim. Sibuk dengan urusan pribadi, menjadikan kita lupa saling sapa dan saling mengunjungi.

6. Allah akan menyambungnya
Barangsiapa yang disambungkan oleh Allah Subhaanahu Wata'ala, maka tidak akan terputus sama sekali. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,“Allah berfirman kepada tali silaturrahim, “Tidakkah engkau ridha bila Aku sambung seseorang yang menyambungmu?” (HR. Bukhari dan Muslim).

7. Ketaatan yang akan disegerakan pahalanya
Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, “Sambunglah tali silaturrahim kalian. Sesungguhnya tiada sebuah pahala pun yang akan disegerakan (pemberiannya) dibanding dengan pahala menyambung tali silaturrahim.” (Shahih at-Targhib no. 2516).

8. Menghindarkan sebab-sebab su’ul khatimah
Rasulullah ? bersabda, “Barangsiapa yang ingin dipanjangkan umurnya, dilapangkan rezekinya dan dihindarkan dari su’ul khatimah, maka hendaklah ia bertakwa kepada Allah dan menyambung tali silaturrahim.” (HR. Ahmad dan Al Hakim, dishahihkan al Albani).

B. Investasi Pahala di Akhirat
1. Menjadi benteng baginya di dalam kubur
Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
“Demi Zat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya jenazah akan mendengar suara terompah kalian ketika kalian pergi meninggalkannya. Apabila ia seorang mukmin, maka (pahala) shalat berada di kepalanya, (pahala) zakat berada di sebelah kanannya, (pahala) puasa berada di sebelah kirinya. Sedangkan (pahala) amalan-amalan kebaikan berupa sedekah, silaturrahim, kemakrufan, dan berbuat baik kepada manusia akan berada di kakinya. Ia akan didatangi (malaikat) melalui kepalanya, maka shalat berkata, “Tiada pintu masuk dari arahku.” Lalu ia didatangi melalui sebelah kanannya, maka zakat berkata, “Tiada pintu masuk dari arahku.” Lalu ia didatangi dari sebelah kiri, maka puasa berkata, “Tiada pintu masuk dari arahku.” Lalu ia didatangi oleh kedua kakinya, maka amalan-amalan kebaikan berkata, “Tiada pintu masuk dari arahku.” Kemudian dikatakan kepada si mayit, “Duduklah!” (HR. Ibnu Hibban, dihasankan oleh Al Albani).

2. Sebab seseorang masuk surga
Menyambung silaturrahim adalah salah satu sebab dimasukkannya seseorang ke dalam surga.
Dari Abu Ayyub al Anshari ? bahwasanya ada seorang lelaki yang bertanya (kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam), “Beritahukanlah kepada tentang suatu amalan yang dapat memasukkan seseorang ke dalam surga. Maka Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, “Hendaklah engkau menyembah Allah dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, mendirikan shalat, membayar zakat dan menyambung tali silaturrahim.” (HR. Al Bukhari).

3. Amalan yang paling dicintai Allah
    Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
أحَبُّ الْأَعْمَالِ إِلىَ اللهِ إِيْمَانٌ بِاللهِ ثُمَّ صِلَةُ الرَّحِمِ ثُمَّ الْأَمْرُ بِالْمَعْرُوْفِ وَالنَّهْىُ عَنِ الْمُنْكَرِ
“Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah beriman kepada Allah, lalu menyambung tali silaturrahim, lalu beramal makruf nahi munkar.” (HR. Abu Ya’la, dinyatakan shahih oleh Al Albani).
So... Sambunglah Orang yang Memutus Silaturrahim Anda
Ini merupakan wasiat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, beliau bersabda,
صِلْ مَنْ قَطَعَكَ وَأَحْسِنْ إِلَى مَنْ أَسَاءَ إِلَيْكَ
“Sambunglah orang yang memutus tali silaturrahmimu, dan berbuat baiklah kepada orang yang berbuat buruk kepadamu.” (HR. Ibnu An-Najjar, dinyatakan shahih oleh Al Albani).

Barangkali, aksi pertama yang kita  lakukan ketika menerima perlakuan buruk dari orang lain adalah memberi balasan setimpal, bahkan pembalasan yang lebih kejam. Namun ternyata, Nabi kita mewasiatkan sebaliknya, “Berbuat baiklah kepada orang yang berbuat buruk kepadamu.” Apa sebab? Agar kita tetap mendapatkan keutamaan-keutamaan dari bersilaturrahmi.
Yuk... Budayakan silaturahmi dan silatul ukhuwah kembali....
Wassalam...

Tidak ada komentar: