Keutamaan menuntut ilmu (1)
Segala puji bagi Allah, kita memuji-Nya dan memohon bantuan
dan pengampunan-Nya dan kami mencari perlindungan Allah dari kejahatan diri
kita dan dari perbuatan buruk kita
Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak di sembah selain Allah semata, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.
Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak di sembah selain Allah semata, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.
Pada artikel ini saya berbicara tentang keutamaan ilmu dan penuntut ilmu:
Abu Darda – Radhiallahu ‘anhu berkata: Aku mendengar Rasulullah saw mengatakan, "Barangsiapa menempuh suatu jalan yang dimaksudkan dalam rangka menuntut ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan ke surga, dan malaikat akan meletakkan sayap mereka bagi penuntut ilmu –ridha terhadap aktifitas mereka - , sesungguhnya seorang ulama akan dimintakan pengampunan baginya para penghuni langit dan bumi, sampai ikan hiu yang ada dilautan. Dan keutamaan seorang ulama dengan seorang ahli ibadah seperti bulan dan ribuan bintang, sesungguhnya ulama itu pewaris para nabi, para nabi tidak mewariskan dinar dan tidak pula dirham, tetapi mewarisi ilmu. Barangsiapa yang memilih penuntut ilmu, maka ia telah mengambil bagian yang banyak”. Diriwayatkan oleh Al-Tirmidzi 268
Keutamaan Ilmu
1. Berilmu
sebelum beramal
Sufyan bin
Uyainah ketika ditanya tentang keutamaan ilmu, ia menjawab, “pernahkan kamu mendengar Allah berfirman yang
memulainya dengan “ Ketahuilah bahwasanya tidak ada tuhan yang berhak disembah
kecuali Allah dan mintalah ampun atas dosamu”” Q.S. Muhammad : 19.
Yach perintah beramal
(perintah untuk beristiqfar) setelah berilmu (ketahuilah tentang tauhid)
menunjukkan berilmu lebih utama daripada beramal – karena didahulukannya
tersebut.
Bahkan seorang
Muhadist seperti Imam Bukhori dalam menyusun kitab shahih bukhorinya, membuat
sebuah bab tersendiri dalam masalah ini yaitu bab “ Al Ilmu qoblal qouli wal ‘amal”
bab ilmu sebelum berkata dan beramal.
2. Ilmu adalah
cahaya dan pelita dalam kehidupan.
Dengan
ilmu seseorang mengetahui akan hakikat permasalahan, dan bukanlah ilmu atau
pengetahuan itu pengetahuan dengan mata, akan tetapi pengetahuan dengan hati,
sebagaimana firman Allah : “Maka Apakah mereka tidak berjalan di muka bumi,
lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai
telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? karena Sesungguhnya bukanlah
mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada” Q.S. Al
Hajj : 46
Karena
itulah Allah menciptakan manusia dalam 2 golongan, sebagai seorang yang
berpengetahuan atau orang yang buta (dari ilmu pengetahuan) sebagai dalam
firmanNya : “ Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan
kepadamu dari Tuhanmu itu benar sama dengan orang yang buta? hanyalah
orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran” Q.S. Ar Raddu :
19.
to be continue.... InsyaAllah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar